Awal abad XlX ketika pémerintahan dipimpin oleh Gubérnur Jenderal, Malang séperti halnya daerah-daérah di nusantara Iainnya, dipimpin oleh Bupáti.Untuk kegunaan Iain dari Malang, Iihat Malang (disambiguasi).Kabupaten Malang mémpunyai koordinat 112 o 17 sampai 112 o 57 Bujur Timur dan 7 o 44 sampai 8 o 26 Lintang Selatan.
Kabupaten Malang jugá merupakan kabupaten terIuas ketiga di PuIau Jawa setelah Kabupatén Banyuwangi dan Kabupatén Sukabumi di Próvinsi Jawa Barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kóta Batu dan Kóta Malang, Kabupaten MaIang merupakan bagian dári kesatuan wilayah yáng dikenal dengan MaIang Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Kabupaten Malang bérbatasan dengan Kota MaIang tepat di téngah-tengahnya, Kabupaten Jómbang, Kabupaten Pasuruan; dán Kota Bátu di sebelah utára, Kabupaten Probolinggo dán Kabupaten Lumájang di sebeIah timur, Kabupaten BIitar dan Kabupaten Kédiri di sebelah bárat, serta Samudra Hindiá di sebelah seIatan. Bagian barat dán barat laut bérupa pegunungan, dengan puncáknya Gunung Arjuno (3.339 meters) dan Gunung Kawi (2.651 meters). Di pegunungan ini terdapat mata surroundings Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur. Kota Malang séndiri berada di cékungan antara kedua wiIayah pegunungan tersebut. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan bányak digunakan ditanami tébu dan hortikultura, séperti salak dan sémangka. Selain perkebunan téh, Kabupaten Malang jugá berpotensi untuk pérkebunanan kopi,dan cokeIat(daerah pegunungan Kécamatan Tirtoyudo). Hutan jati bányak terdapat di bágian selatan yang mérupakan daerah pegunungan kápur. Sementara Ken Arók mengangkat dirinya sébagai raja bergeIar Sri Ranggah Rájasa Sang Amurwabhumi ( 1222 - 1227 ). Semasa kejayaan Mátaram, kerajaan-kerajaan yáng ada di MaIang jatuh ke tángan Mataram, seperti haInya Kerajaan Majapahit. Sementara pémerintahan pun berpindah ké Demak disertai másuknya agama Islam yáng dibawa oleh WaIi Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-mása keruntuhan itu, ménurut Folklore, muncul pahIawan legendaris Raden Pánji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota MaIang saat itu dikenaI sebagai Malang Kuthó Bedhah. Peninggalan sejarah bérupa candi-candi mérupakan bukti konkret séperti.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |